Sunday 10 June 2018

Film LIMA Cermin Kehidupan Arti Pancasila


Lambang Negara Indonesia Garuda Pancasila
Apa arti Pancasila bagi kamu?
Pancasila merupakan pegangan bagi bangsa Indonesia yang telah ditulis dalam UUD 45 agar bisa menerapkan arti kehidupan untuk menuju Bangsa Indonesia yang lebih baik, dimana terdapat 5 sila yang mesti kita pahami. 
  • Sila Pertama : Ketuhanan yang Maha Esa
  • Sila Kedua : Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
  • Sila Ketiga : Persatuan Indonesia.
  • Sila Keempat : Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan Perwakilan.
  • Sila Kelima : Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

Dulu, ketika masih Sekolah Dasar saya aktif dalam upacara bendera, karena setiap hari senin selalu ada upacara penaikan bendera merah putih, dan salah satu kandidat upacara dipimpin oleh saya serta kawan-kawan. Suatu kebanggaan tersendiri bagi saya bisa memegang benda pusaka kebanggan bangsa Indonesia.

Begitu pula ketika Sekolah Menengah Pertama, saya sebagai pembaca UUD 45 yang mana sila demi sila merupakan peraturan terhadap manusia untuk mengingat akan kehidupan yang bermakna. Bagi saya makna Pancasila merupakan perwujudan lambang negara Indonesia yang terdapat pada 5 sila Pancasila. Sebagai Apresiasi terhadap Pancasila, saya telah menuliskan dalam buku Palingan Wajah Garuda buku ke 2 karya saya sendiri.
Buku ke 2 Karya Sumiyati Sapriasih

Bicara tentang Pancasila, tanggal 1 Juni merupakan hari Kesaktian Pancasila, oleh sebab Shopback bersama Komunitas Sahabat Blogger kumpul bareng di Djakarta Theather XXI untuk NOBAR Film LIMA besutan dari lima surtadara yaitu : Shalahudin Siregar, Tika Pramesti, Lola Amaria, Harvan Agustriansyah dan Adriyanto Dewo.

Baiklah disini saya akan ulas tentang Film LIMA ditata rapi oleh Producer Lola Amaria yang mencerminkan Kehidupan Arti Pancasila

Awal dari film LIMA menceritakan tentang ketuhanan yang masa esa sila pertama dari Pancasila. Perbedaan agama merupakan suatu konflik bila dalam satu keluarga, namun bila disikapi dengan bijak maka akan terlihat damai.

Cuplikan yang diambil dalam satu adegan yang mana dalam pemakaman ibu Maryam ada perdebatan antara Fara, Aryo dan adi. Dalam hal ini Fara anak pertama sebagai tanggung jawab pemakaman ibunya. 
“Biar saja, dosanya kami yang nanggung, Pak” begitu yang dikatakan Fara ketika Aryo memasuki lubang pemakaman tempat terakhir peristirahatan ibu Maryam, karena dalam hal ini Aryo menganut agama nasrani.

Adegan di Pemakaman Ibu Maryam --- Doc. IG Lola Amaria
Begitu juga dalam doa terakhir dipemakanan ibu Maryam, terlihat ada 2 versi yaitu doa dengan agama islam dan doa menurut agama nasrani, Karena ibu Maryam itu awalnya dari agama islam pindah ke agama nasrani dan hijrah lagi ke agama islam. Scane pertama dalam film LIMA ini mencerminkan sila pertama dalam Pancasila “Ketuhanan yang maha esa”.

Pada cuplikan adegan Adi, ketika pulang sekolah Adi melihat kejadian malam itu ada seorang perampok yang telh dianiyaya massa hingga babak belur. Scane kedua film LIMA tercermin pada sila kedua Pancasila “Kemanusiaan yang adil dan beradab”. Dimana rasa keadilan bagi perampok yang dipukuli masa hingga maut karena perampok itu sudah tidak berdaya namun masih dianiyaya.

Perdebatan antara pemimpin dan Fara Pelatih Renang
Kegiatan Fara sehari-hari bekerja sebagai pelatih renang. Pagi yang cerah pemilik club renang datang memberikan ultimatum kepada Fara bahwa ada 1 peluang untuk masuk ke ASEAN Games dan itu harus orang Indonesia asli. Fara dilemma karena prestasi Andre jauh 5 menit diatas Kevin. Disinilah perdebatan antara pemilik club renang dan Fara, karena tidak sesuai dengan hati nurani, akhirnya Fara mengundurkan diri dari pekerjaannya. Pada scane 3 Film LIMA terlihat bahwa “Persatuan Indonesia” dapat dibina, asalkan kita mau bersatu. Dan akhirnya Fara dapat mengajar ke Pelatnas untuk melatih renang anak didiknya Andre dan Kevin untuk masuk ke ASEAN Games. 
Kita tunggu ya ... ASEAN Games pada Tanggal 18 AGustus 2018 di Palembang.

Cuplikan Aryo ketika diputuskan oleh partner bisnisnya
Adegan cuplikan masalah Aryo merupakan partner bisnis dimana toko Distro yang dikelola bersama temannya itu memutus hubungan kerja sepihak tanpa musyawarah terlebih dahulu, Adi didepak oleh partner bisnisnya, Aryo sangat terpukul dan merasa kecewa. Scane ke 4 dalam Film LIMA ini merupakan sila ke 4 “Kebijaksanan dalam permusyawaratan“.  

Diakhir film ini adegan cuplikan anak Bi Ijah yang mencuri bibit buah kakao dan itupun sudah dikembalikan, namun pihak perusahaan menuntut anak bi Ijah untuk dihukum dengan alasan mencuri. Scane ke 5 Film LIMA ini merupakan cermin sila ke 5 Pancasila “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”

5 pemain Film LIMA
Para Pemain Film LIMA :
Ibu Maryam diperankan oleh Tri Yudiman
Fara diperankan oleh Prisia Nasution
Aryo diperankan oleh Yoga Pratama
Adi diperankan oleh Baskara Mahendra
Bi Ijah diperankan oleh Dewi Pakis

Film LIMA ini diperankan sangat baik dan masuk kedalam arti kehidupan saat ini untuk menopang Arti Pancasila. Bagi yang belum nonton, pastikan Film LIMA ada dalam agenda keluarga anda. Yuk akh … jangan terlewatkan moment baik ini.


Salam Blogger
Sumiyati Sapriasih
No. Wa : 089616613396
                    

4 comments :

  1. film Lima ini adalah cerminan pancasila dalam kehidupan masyarakat kita masa kini. Semoga Pancasila tetap menjadi jiwa bagi rakyat Indonesia dan bisa menjungjung tinggi sikap saling menghormati dan menghargai sesama.

    Salut buat film LIMA... agaknya semua masyarakat harus nonton film ini, supaya tau bagaimana wajah Indonesia sesungguhnya.

    Salam Inspirasi,
    Sesuapnasi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyes, bener banget film LIMA mencerminkan kehidupan Arti Pancasila yang mana sudah tertera dalam UUD 45, jadi wajib Nonton Ya ... Film LIMA ini

      Delete
  2. Lola amalia artis yang sudah lama malang melintang didunia film dan sinetron. Hal ini karena acting bagus, ide bagus mengangkat nilai pancasila yang zaman sekarang mulai terlupakan

    ReplyDelete
    Replies
    1. Jangan lupa ye mpok nonton film nya, bagus banget cerita tentang arti makna Pancasila. Dalam film ini tidak menampilkan sosok Lola Amaria, dia hanya berdiri di belakang layar.

      Delete