Festival Literasi Sekolah 2019 |
Orang tua adalah
dua individu yang memiliki hubungan pernikahan dalam satu rumah tangga yang
menjadi panutan dan bertanggung jawab dalam memberikan kasah sayang,
pengasuhan, perlindungan dan memelihara serta membimbing anak - anaknya. Oleh karena
itu Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengadakan acara Festival Literasi
Sekolah 2019 dengan tema “Multiliterasi mengembangkan kemandirian dan
menumbuhkan inovasi”
Kebetulan aku hadir
pada pembukaan Festival Literasi Sekolah 2019, yang dihadiri oleh bapak
Muhajiir Effendy Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, FLS 2019
ini di khususkan untuk anak sekolah dasar, tingkat SMP, SMA dan para guru serta
UMKM yang membuka booth sesuai yang dimiliki prestasi masing-masing sekolah. Acara dimulai
dengan lagu kebangsaan Indonesia, lalu dilanjut dengan lagu Gerakan Literasi
Sekolah yang dinyanyikan oleh para siswa dengan lagu “Gerakan Literasi Sekolah”
inilah sepenggal syair lagunya : Belajar Sepanjang Hayat, Pendidik, Siswa dan
Orang Tua, berkolaborasi Membangun Negeri.
Dalam pembukaan
FLS 2019 Bapak Muhajjir Effendi mengatakan bahwa Literasi sudah menjadi salah
satu tolak ukur kemajuan sebuah bangsa, jadi sudah menjadi kesepakanan organisasi
internasional unesco bahwa salah satu adalah dengan literasi. Selama ini Negara
Indonesia tingkat kemampuan membacanya sangat rendah, oleh sebab itu kita harus
kerja keras untuk menciptakan anak-anak gemar membacara dengan cara menggunakan
metode yang tepat. Karena itu kami dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
mengadakan acara Festival Literasi Sekolah 2019, dimana para pelajar dapat
mengikuti lomba menulis cerpen, puisi dan komik. Akhir kata bapak Muhajjir
Effendi memberi Pesan Literasi Mendikbud untuk anak Indonesia “Gerakan literasi bukan sekedar
gerakan membaca, tetapi membaca untuk memahami dan mengkritisi serta memberikan pendapat lain dari apa yang telah dibaca”.
Kemudian kami
berkeliling booth menemukan salah satu hasil karya SMKN 20 busana baju adat
betawi, dan kami mewawancarai salah satu guru tata busana ibu Yuana mengatakan
bahwa dia mengajar dari tahun 1996 sampe sekarang, wow .. sudah mengabdi
selama 23 tahun luar biasa. Selama 23 tahun ibu Yuana memberikan kreatifitas
yang telah ditularkan kepada anak didiknya mulai dari 1, kelas 2 dan kelas 3
dan sudah menghasilkan ribuan anak didik yang telah sukses dibidang tata
busana, seperti membuka usaha butik, bekerja di perusahaan garmen, dan ada yang
buka usaha berkelompok UMKM.
Tak hanya satu
booth saja, kami juga mendatangi booth SMK Tridaya Pratama, disini kami bisa
mencoba baju adat Kalimantan utara, di booth ini juga kami menemukan 2 siswi Cindy
Merliana dan Ezra Yunita yang mengikuti lomba cipta buku elektronik tokoh
vokasi nusantara jenjang SMK. Mereka mengangkat sosok Mendan Arang yang
mendedikasikan hidupnya terhadap pelestarian budaya lokal berupa alat musik tradisional
Sampek. Begitulah sepenggal ceritanya.
Terakhir kami
menemukan di salah satu booth pesan yang dapat kita pahami “Salam 6 Literasi
Dasar “ :
- Literasi baca tulis bisa disebut sebagai moyang segala jenis literasi karena memiliki sejarah panjang. Literasi ini dapat dikatakan sebagai makna awal literasi yang mengalami perubahan dari waktu ke waktu.
- Literasi Budaya merupakan kemampuan dalam memahami dan bersikap terhadap kebudayaan Indonesia sebagai identitas bangsa, sedangkan Literasi Kewargaan adalah kemampuan dalam memahami hak dan kewajiban sebagai warga negara. Dengan demikian Literasi Kebudayaan dan Kewargaan merupakan kemampuan individu dan masyarakat dalam bersikap terhadap lingkungan sosialnya sebagai bagian dari suatu budaya dan bangsa.
- Literasi digital menurut Paul Gilster dalam buku yang berjudul Digital Literacy tahun 1997, Literasi Digital diartikan kemampuan untuk memahami dan menggunakan informasi dalam sebagian bentuk dari berbagai sumber yang sangat luas di akses melalui piranti komputer.
- Literasi Finansial merupakan pengetahuan dan kecakapan untuk mengaplikasikan pemahaman tentang konsep dan resiko, tentang keterampilan yang dapat membuat keputusan efektif dalam konteks finansial baik individu maupun sosial.
- Literasi Sains dapat diartikan sebagai pengetahuan dan kecakapan ilmiah untuk mampu mengidentifikasikan pertanyaan, memperoleh pengetahuan baru, menjelaskan fenomena ilmiah serta mengambil kesimpulan berdasarkan fakta.
- Literasi Numerasi adalah pengetahuan dan kecakapan untuk menggunakan berbagai macam angka dan simbol-simbol yang terkait dengan matematika dasar untuk memecahkan masalah praktis dalam berbagai macam konteks kehidupan sehari-hari.
Registrasi pengambilan buku |
Akhir kata bahwa inspirasi literasi merupakan sebuah ajang berbagi pengalaman penggiat literasi mengenai kegiatan yang telahj dilakukannya dan mampu menginspirasi masyarakat untuk melakukan perubahan.
Salam Blogger
Sumiyati
Sapriasih
Wa No.
085779065707
Email :
sumiyatisapriasih@yahoo.com