Friday 7 July 2023

Material Konstruksi yang sudah memiliki Standar Industri Hijau

 

Bp. Stephanus Koeswandi dan Blogger
Stepanus Koeswandi CEO Tata Logam & Blogger

Berlebihan menggunakan AC tidak baik juga, karena Air Conditioner dapat mengeluarkan gas Metana dari Freon atau refrigerant yaitu bahan pendingin yang mengandung zat kimia hidrokarbon terfluorinasi. Gas Metana CH4 gunanya sebagai gas alternatif (biogas), dimana Metana dapat mengurangi kadar oksigen hingga 19,5%, Begitu juga dengan Baja, Semen dan bahan kimia yang merupakan tiga industri penghasil emisi teratas yang paling sulit untuk didekorbanisasi, ungkap Bp. Stephanus Koewandi Selaku CEO Tata Logam Lestari ketika prescon bersama blogger Blomil.

 

Tepatnya di hari rabu, tanggal 7 Juli 2023 kami menghadiri pameran Indonesia Building Tecnology di ICE BSD CITY menghadirkan para narasumber :

1. Octavianus Bramantya, S.Kom -> General Manger KADIN Net Zero

2. Yodi Danusastro, S.T, M.Si -> Founder dan Direktur Yodaya Hijau Bestari

3. Dr. Eng Beta Paramita -> Asisten Prof. Prodi Arsitektur Univ. Pendidikan Indonesia, sebagai Founder BeCool Indonesia

4. Ir. Herman Supriadi, M.M -> Kepala pusat industri hijau, Badan Stardarisasi dan kebijakan Jasa Industri Kementerian Perindustrian

5. Ir. Nicodemus Daud. M.Si -> Direktur Kelembagaan dan Sumber daya Konstruksi, Direktorat Jenderal Bina Konstruksi, Kementerian PUPR

 

5 Narasumber
5 Narasumber

Sebelum dimulainya talkshow, kami berkeliling melihat produk Tata Logam Lestari Nexalume yaitu baja lapis paduan 55% Al-Zn diproses dengan Continuous Galvanizing Line oleh Tata Metal Lestari untuk penggunaan industri roll forming, atap, cladding dan material struktur lainnya. Nexalume dilengkapi dengan skinpass mill untuk proses pengecatan dan lapisan resin yang memiliki kualitas permukaan yang halus dan tahan terhadap bercak tangan. Disamping itu Nexalume telah menjalani berbagai macam pengujian dan telah lulus standar kualitas diberbagai negara di dunia. Saat ini Nexalume telah di ekspor ke 15 negara di dunia, Woow …. Keren TATA LOGAM LESTARI.

NEXALUME
Nexalume


Octavianus Bramantya, S.Kom 

KADIN Zet Zero merupakan target utama bagi setiap perusahaan untuk mengurangi emisi, memanfaatkan teknologi yang tersedia secara komersial dengan dukungan struktur pasar yang tepat.  Ada tiga kerangka kerja utama bagi corporate Net Zero yaitu    :

1. Pengukuran berlaku untuk seluruh entitas bisnis, domestic dan internasional yang melakukan bidding untuk pekerjaan pemerintah, dengan nilai di atas GBP 5 juta dan mulai efektif tgl 30 September 2021

2. Perencanaan mewajibkan perhitungan emisi GRK Scope1, 2 dan subset Scope 3 memiliki Cabon Reduction Plan menuju Net Zero 2050

3. Pengungkapan Lingkup Emisi di seluruh GRK sesuai definisi Kyoto Protocol. Perhitungan GRK sesuai GHG Protocol Scope 1, 2 dan subset Scope 3 yaitu Bisnis Travel, Employee Commuting, Upstream tramsport, Downstream transport


 

Persentasi Octavianus Bramantya, S.Kom
Persentasi Bp. Octavianus Bramantya, S.Kom



Emisi berasal dari penggunaan bahan bakar langsung dsisanya datang secara tidak langsung dari listik dan panas. Hal ini berarti industri baja telah menyumbang emisi sebesar 15% dari emisi semua industri, dengan sekitar 70%. Dengan semakin berkembangnya emisi CO2 dari berbagai sektor termasuk industri yang mengurangi ketahanan atmosfir bumi dari panas matahari yang berdampak kepada bahayanya keberlanjutan pemanasan global dan perubahan iklim, maka berbagai kebijakan global yang mengontrol emisi CO2 didorong untuk diimplementasikan di seluruh dunia.

 

Yodi Danusastro, S.T, M.Si 

Sebagai direktur PT. Yodaya Hijau Bestari yang didirikan tahun 2014, Yodi Danusastro mempunyai pengalaman lebih dari 10 tahun sebagai Yodaya Green Building Consultant yang memiliki tujuan untuk memenuhi kebutuhan jasa konsultan secara profesional untuk lingkungan pada sektor industri jasa perencanaan bangunan dan jasa konstruksi.

 

Persentasi Yodi Danusastro, S.T, M.Si
Persentasi Bp. Yodi Danusastra, S.T, M.Si

Dalam hal ekosistem harus dapat memfasilitasi industri dengan mengubah praktik dan operasinya dari brown industry ke green industry. Contohnya dengan mengadakan sosialisasi hingga memberikan bimbingan teknis, pelatihan dan kegiatan lain untuk peningkatan kesadaran yang membantu industri anggotanya mengakses pasar, pembiayaan atau investasi, pengadaan, insentif hijau dan perdagangan karbon.

 

Dr. Eng Beta Paramita 

Dalam Fenomena Urban Heat Island, permukaan perkotaan memantulkan lebih sedikit radiasi kembali ke atmosfir. Permukaan dengan low-albedo material yang menyerap dan menyimpan lebih banyak radiasi yang bisa meningkatkan suhu. Albedo diukur pada skala 0-1, dimana angka 0 berarti permukaan suatu bahan menyerap semua sinar matahari yang mengenainya. Untuk angka 1 bahwa suatu bahan memantulkan semua energy cahayayang mengenainya. Dengan kata lain, angka 1 pada skala albedo berartirefleksi 100 persen dan angka 0 berarti tidak ada refleksi.

 

Persentasi Dr. Eng Beta Paramita
Persentasi Dr. Eng Beta Paramita

Ir. Herman Supriadi, M.M 

Industri hijau dalam pengadaan barang atau jasa berkelanjutan di bidang konstruksi yang bertujuan untuk mencapai nilai manfaat yang menguntungkan secara ekonomis tidak hanya untuk kementerian atau lembaga maupun perangkat daerah sebagai penggunanya tetapi juga untuk masyarakat serta signifikan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dalam keseluruhan siklus penggunanya pada PERPRES No. 16/2018 tentang Pengadaan Barang atau Jasa Pemerintah.

 

Adapun Material Konstruksi yang sudah memiliki Standar Industri Hijau :

è)  Semen Portland, Permenperin N0.38 Tahun 2018

è)  Cat dan Tinta cetak, Permenperin No.38 Tahun 2019

è) Peralatan Saniter darikeramik, Permenperin No.10 Tahun 2020

è)  Kaca Lembaran, Permenperin No.12 Tahun 2020

è)  Cat dan Tunta cetak, Industri Cat Berbasis Pelarut Organik, Permenperin No.51 Tahun 2020

è)  Kaca Pengaman Berlapis, Permenperin No.52 Tahun 2020

è)  Kaca Pengaman Diperkeras, Permenperin No.53 Tahun 2020

è)  Ubin Keramik, Permenperin No.41 Tahun 2022

 

Ir. Nicodemus Daud. M.Si 

Klasifikasi Kriteria pada Taksonomi Hijau merupakan kegiatan usaha yang melindungi, memperbaiki dan meningkatkan kualitas atas perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, serta mitigasi dan adaptasi perubahan iklim serta mematuhi standar tata kelola yang ditetapkan pemerintah dan menerapkan praktik terbalik di tingkat nasional ataupun tingkat international. Pada kegiatan usaha yang memenuhi beberapa kriteria atau lambang batas hijau sebagai penentuan manfaat kegiatan usaha ini terhadap perlindungan dan pengelolaan lingkungan masih harus ditetapkan melalui pengukuran serta dukungan praktik terbaik lainnya.

 

Blogger
Blogger

Sebagai penutup dari bp. Nicodomus Daud mengatakan bahwa “Pembangunan Rendah Karbon merupakan platform baru pembangunan yang bertujuan mempertahankan pertumbuhan ekonomi dan sosial melalui kegiatan pembangunan rendah emisi dan meminimalkan eksploitasi Sumber Daya Alam” sampai jumpa di liputan lainnya.

 

 

Salam Blogger

Sumiyati Sapriasih

Wa No. 085779065707

Email : inggitpujisulastri@gmail.com