Thursday 11 May 2023

Live Streaming Kusta Dalam Perspektif Agama

Live Streaming Kusta Dalam Perspektif Agama
Live Streaming Kusta Dalam Perspektif Agama

Penyakit kusta dikenal sejak jaman dulu kala, dan telah menjadi masalah kesehatan di berbagai negara dunia, karena itu kusta di Indonesia masih menjadi urutan ke tiga. Kusta merupakan salah satu penyakit tertua dalam sejarah, karena itu dalam perspektif agama merupakan penyakit yang dikaitkan dengan dosa, karma dan ujian atau kutukan dari tuhan. 

Penyakit kusta sudah ada sejak ribuan tahun sebelum masehi bahkan tertulis dalam kitab-kitab suci di beberapa agama. Penyebab penyakit kusta atau lepra sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu dan hingga saat ini dari masa ke masa telah terjadi pengasingan pada pasien kusta.   

Hari senin minggu ke dua, tepatnya tgl 8 Mei 2023 di jam 09.00-10.00 kami mengikuti live streaming dengan tema “Kusta Dalam Perspektif Agama” dipandu oleh  Rizal wijaya sebagai host, menampilkan nara sumber :

1. Muhammad Iqbal Syauqi selaku Dokter Umum RSI Aisyiyah Malang dan selaku Kontributor islami.co

2. Pdt. (Emeritus) Corinus Leunufna pendeta dan Orang Yang Pernah Mengalami Kusta (OYPMK)


Kusta dalam Perspektif Islam

Muhammad Iqbal syauqy selaku Dokter Umum RSI AIsyiyah malang, selaku Kontributor islami.co memaparkan ditinjau dari banyak hadis yang ia pelajari. Di dalam perspektif Islam sendiri kusta sudah dikenal sejak zaman Nabi Muhammad SAW bahkan sudah ada baik di masa nabi sebelumnya yaitu masa Nabi Ayub merupakan salah satu yang populer terkenal karena penyakit kulitnya. Namun, nabi Ayub dengan penuh kesabaran dan taqwa kepada allah SWT dengan penyakit kulitnya.

 

Muhammad Iqbal Syauqi
Muhammad Iqbal Syauqi


Menariknya sikap Nabi adalah mengajarkan doa untuk kesembuhan dari penyakit kusta. Serta mengajarkan untuk tidak diskriminasi terhadap penderita kusta. Dokter Iqbal menambahkan bahwa Rasulullah SAW ini pernah memegang tangan Seorang pendeta kusta.

Stigma diskriminasi sebenarnya berasal dari ketidaktahuan masyarakat. Meskipun kusta adalah penyakit yang menular, tapi tidak menular begitu saja. Diantaranya faktor yang menyebabkan tertular adalah faktor kontak yang cenderung kontak sangat erat.

Jadi memang dibutuhkan peran pemangku Agama untuk menyebarluaskan bagaimana Nabi memberlakukan penderita kusta ya!

 

Pdt. (Emeritus) Corinus Leunufta

Sementara dari sisi agama nasrani, Pendeta Corinus Leunufta menjelaskan, sebagai OYPMK Beliau menganggap kalau kusta adalah teguran dari Tuhan.

Dalam Al Kitab juga banyak buku yang berbicara tentang kusta. Bahkan ada 8 kitab yang banyak membahas tentang kusta. Bahkan, pada Al Kitab, kusta disebut sampai 23 kali. Dalam Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru, kusta disebut sebagai kutukan Tuhan.  Jadi, bukan penyakit melainkan kutukan.

Pada zaman dahulu, mereka yang menderita kusta, dihindari bahkan ditinggalkan di dalam kuburan ataupun gua.

Dalam Al Kitab, kusta adalah kutukan. Karena zaman dulu belum banyak yang tahu tentang medis. Dan pengobatan kusta, karena kusta kutukan maka penderitanya harus memohon ampun pada Tuhan. Dan setelah sembuh, juga tidak bisa langsung hidup bermasyarakat. Akan tetapi harus menjalani beberapa ritulal.


Rizal Wijaya, Muhammad Iqbal Syauqi, Corinus Leunufna
Rizal Wijaya, Muhammad Iqbal Syauqi, Corinus Leunufna


Kesimpulan

Dari berbagai agama juga mengajarkan kepada Kita untuk tidak berlaku secara diskriminasi terhadap penderita kusta. Hal yang dapat kita lakukan adalah dengan cara berdoa serta berusaha untuk tidak tertular kusta.

Namun Jika terlanjur sudah tertular penyakit kusta yang dapat dilakukan selaku umat beragama adalah berdoa dan juga tetap berusaha dengan memeriksakan diri serta berobat dengan sebaik-baiknya. Semoga semakin kesini tingkat literasi serta kesadaran masyarakat makin hari makin meningkat.

Sehingga stigma yang ada di masyarakat selama ini, bisa terhapus dengan sendirinya. 

 

Salam Blogger

Sumiyati Sapriasih

No. WA : 085779065707

Email : sumiyatisapriasih@yahoo.com