Kegiatan Ramadhan 1441H |
Ramadhan 2020 terlihat berbeda
dari tahun sebelumnya, dimana kegiatan solat taraweh ditiadakan karena tidak boleh mengumpulkan masa. Tidak diperbolehkan mudik, dikhawatirkan menularkan virus di kampung halaman. Kita semua turut prihatin, Ramadhan tahun ini bangsa Indonesia sedang diuji oleh
yang maha kuasa. Sebenarnya ujian ini sudah tertulis dalam Surat Al-Baqarah
Ayat 155, yaitu : وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ ۗ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ. Artinya : “Dan
sesungguhnya akan kami berikan cobaan kepada kalian dengan sedikit ketakutan,
kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan”.
Dengan adanya virus corona pemerintah telah mengambil
keputusan untuk semua warga melakukan kegiatan hanya #dirumahaja. Memasuki hari
ke 3 di bulan Ramadhan 1441H, apa yang sudah kalian lakukan ?
Sudah lebih dari sebulan kami menjalani kebijakan Stay
at home, entah sampai kapan suasana ini akan berakhir. Terkadang wabah ini
memberikan tekanan yang demikian dahsyatnya kepada kita semua, namun jangan
berputus asa karena hanyalah orang-orang yang sesat, ingatlah allah tidak akan
membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.
Disaat sempit seperti ini, allah akan menguji
barang siapa yang memberikan sedikit rezeki maka akan dilipatgandakan rezekimu.
Oleh sebab itu kami dikurung di rumah saja bukan berarti harus
berdiam diri, banyak yang mesti kita lakukan kegiatan yang positif, salah
satunya saya melakukan kegiatan masak, dimana sore harinya untuk dibagikan ke
kaum dhuafa. Karena apa yang kita makan itu sebagian milik mereka. Jadi apa
salahnya kita berbagi, karena masih banyak orang diluar sana yang membutuhkan
uluran tangan kita.
Kegiatan Ramadhan Ditengah Korona
Di hari ke 3 bulan ramadhan saya masak tempe dan
tahu bacem, terong dan telur balada dengan sayur daun singkong dicampur jantung
pisang dan teri medan menggunakan santan kelapa siap pakai “Sun Kara”. Sekitar
jam 16.00 saya siapkan nasi bungkus untuk dibagikan. Ramadhan hari pertama saya
membagikan nasi bungkus ke daerah perumahan Zamrud, dimana banyak kaum dhuafa
seperti pengemis pasar BTR, pemulung, penjual pisang keliling kakek renta
lanjut usia, ojol yang konon katanya tidak diperbolehkan mengambil penumpang
kecuali barang (gofood)
Kegiatan Ramadhan, saya
membagikan daerah Mustika Jaya – Bekasi Timur, dimana banyak kaum dhuafa yang
menanti uluran tangan kita seperti tukang parkir yang hanya pendapatannya
sehari 10.000,- dikarena kendaraan jarang lewat. Lalu penduduk yang lanjut usia
hanya tinggal seorang diri menunggu pemberian dari orang yang lewat itupun
orang yang berbaik hati.
Cerita ibu pengamen yang setiap harinya keliling
dari rumah kerumah, disaat seperti ini ibu dua orang anak hanya bisa mengamen
di pasar-pasar itupun nunggu kebaikan orang yang berbelanja. Memang virus corona membuat kami menjadi gelisah,
tidak tenang dan berat beban yang dirasakan bangsa ini terutama buruh kerja
harian.
Semua ini kita kembalikan kepada sang pencipta, untuk
apa sesungguhnya ujian ini, ya allah ? “tidak ada sesuatu musibah yang menimpa
seseorang kecuali dengan izin allah”. Barang siapa yang beriman kepada allah,
niscaya dia akan memberi petunjuk ke dalam hatinya.
Ingat akan lagu Ebit G Ade “Berita kepada kawan”
inilah sepenggal lirik lagunya :
Mungkin
tuhan telah bosan melihat tingkah kita
Yang
selalu salah dan bangga dengan dosa-dosa
Atau
alam mulai enggan bersahabat dengan kita
Coba tanya
pada rumput yang bergoyang
Nah … coba kita renungkan lirik lagi ini. Selagi
masih ada waktu yuk … kita perbanyak amal ibadah, apalagi dibulan suci yang
penuh berkah ini. Karena amal ibadah merupakan menuntun kita di akhir nanti.
Salam Blogger
Sumiyati Sapriasih
Wa No. 085779065707
Email : sumiyatisapriasih.com