![]() |
Boneka Pustaka Bergerak (Foto Doc. Pribadi) |
Yulianto, S.I. Pust seorang
storyteller yang lahir di Grobogan pada tgl 19 Juli 1990 yang lalu, dia seorang
inspirasi kisah imajinasi Boneka Pustaka Bergerak sebagai pegiat literasi yang
telah berdampak baik bagi negeri ini, ketulusan dan niatnya yang kuat telah
membuka jendela ilmu bagi mereka yang berada di pelosok pedesaan.
Cita-cita Yulianto untuk
mendirikan Rumah Baca Penggerak dan menyebarluaskan minat baca buku ke
masyarakat desa pelosok, berhasil diwujudkan. Ketulusan dan kerja keras
meningkatkan minat baca untuk memperoleh banyak apresiasi, salah satunya
sebagai penerima penghargaan Satu Indonesia Award 2021 bidang Pendidikan.
Bagi Yulianto tidak mudah untuk
pergi ke pelosok desa, dengan penuh tantangan dan rintangan seperti jalanan
hutan jati, jalan setapak, naik turun bukit dilewatinya dengan tetap semangat
dan selalu senang untuk membawakan buku dan memperkenalkannya dengan masyarakat
sekitar, tanpa berpikir akan mendapatkan pamrih. Rintangan dan tantangan ini
disambut hangat ketika sampai di pelosok desa, anak-anak antusis untuk
mendengarkan dan membaca buku. Apalagi ketika bercerita menggunakan boneka
anak-anak makin berkumpul sampai menangis ketika mas Yulianto akan pulang.
Julianto, S.I. Pust Pencetus Boneka Pustaka Bergerak
Julianto, S.I. Pust Pencetus Boneka Pustaka Bergerak
Yulianto
selalu bersama Boneka Pustaka bergerak yang bernama Mumun, jika dia membacakan
buku di hadapan anak-anak di Rumah Baca Bintang, Desa Sumberjosari, kecamatan
Karangrayung, Kabupaten Grobogan, anak-anak pun sangat senang. Dan survei
membuktikan, ternyata salah satu penyebab minat baca buku yang rendah dapat
dipengaruhi dengan kurangnya akses distribusi buku di daerah-daerah atau
pelosok desa.
Banyak
hambatan yang dilalui diawal perjalanan sebagai penggiat literasi. Pertentangan
dari keluarga untuk mendirikan rumah baca selalu ada, namun berkat kegigihan
Yulianto untuk terus bergerak dan bermanfaat bagi orang banyak , akhirnya orang
tua Yulianto mengizinknya. Karena Bagi Yulianto kebahagiaan itu bukan hanya
dari materi, namun kebahagiaan itu hadir ketika dapat bermanfaat dan
membahagiakan orang lain.
Yulianto
merelakan diri untuk resign sebagai Pustakawan Sekolah karena baginya, jika di
sekolah saja terbatas untuk menyebarluaskan minat baca buku. Buku-buku yang di
dapat pun diperolehnya dengan perjuangan waktu, transportasi, karena tinggal di
Gerobogan yang harus menempuh waktu 2-3 jam perjalanan untuk membeli buku di
Semarang atau Solo.
Yulianto Bersama anak-anak sekolah
Segala
sesuatu yang Yulianto lakukan atas panggilan hati, sehingga tantangan apapun dilaluinya
demi mencapai tujuan untuk membawa buku bercerita atau mendongeng. Sebagai
Sarjana Kepustakaan, Yulianto ingin ilmunya lebih bermanfaat yang dapat
membahagiakan banyak orang. Saat ini Yulianto berharap agar semakin banyak
orang-orang baik untuk ikut ambil bagian dalam kegiatan baik.
Kuncinya
adalah tulus dan tekad yang mantap serta bekerja dengan maksimal, kini Rumah
Baca dan Mendongeng menjadi kegiatan sehari-hari Yulianto. Dari mendongeng
inilah, dia mendapat honor untuk membiayai rumah baca, bahkan dengan
kegigihannya Yulianto mendapat penghargaan
SATU Indonesia Award 2021 bidang pendidikan dari PT Astra Internasional
#APA2025-KSB
Penulis
Sumiyati
Sapriasih
No.
Wa : 085779065707
Email :
sumiyatisapriasih@yahoo.com
No comments :
Post a Comment