Cuaca saat ini panas menyengat, sehingga udara diluar banyak polusi, yang mengakibatkan dampak polusi udara meningkat, sehingga anak-anak, remaja, dewasa dan siapa saja bisa terkena Pneumonia. Akibat polusi udara juga akan menimbulkan radang tenggorokan dan memicu serangan asma serta PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronis) seperti resiko penyakit jantung di masa depan dan resiko asma, terlebih pada balita yang dapat menimbulkan gangguan pertumbuhan berat badan bagi bayi dan anak-anak yang rentan akan infeksi.
Mari kita terapkan 6M + 1S untuk pencegahan dampak polusi udara :
1. Memeriksa kualitas udara melalui aplikasi atau website
2. Menggunakan masker pada kelompok rentan dan kondisi kesehatan khusus seperti pada anak-anak, orang dengan gangguan pernafasan akut dan kronik, orang dengan gangguan mobilitas tinggi, pekerja luar ruangan, dan lansia
Menggunakan Masker |
3. Menghindari sumber polusi dan asap rokok
4. Melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat seperti : tidak merokok, melakukan aktivitas fisik, makan-makanan sehat dan bergizi untuk meningkatkan kekebalan tubuh, cuci tangan dengan sabun, kelola sres, menerapkan re-use, reduce dan recycle (tidak membakar sampah).
5. Menggunakan penjernih udara dalam ruangan
6. Segera konsultasi daring/luring dengan tenaga kesehatan jika muncul keluhan pernapasan
Apa saja penyebab Kualitas Udara Terganggu ?
Salah satunya adalah emisi kendaraan bermotor yang menggunakan bahan
bakar fosil yang mengandung polutan Nitogen Dioksida (NO2), proses Industri
pabrik dimana bahan bahan kimia mengandung Sulfur Dioksida (SO2), Pembakaran
batu bara, minyak dan gas yang menyebabkan emisi karbon dioksida (CO2),
Pembakaran sampah terbuka mengeluarkan asap dan zat zat kimia beracun yang
dapat mempengaruhi polusi udara, Pembakaran hutan yang menimbulkan asap dan gas
beracun sehingga polusi udara tercemar.
Upaya Pemda pada sektor transportasi
Dinas kesehatan provinsi DKI JaAkibat polusi udara juga akan menimbulkan radang tenggorokan dan memicu serangan asma serta PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronis) seperti resiko penyakit jantung di masa depan dan resiko asma, terlebih pada balita yang dapat menimbulkan gangguan pertumbuhan berat badan bagi bayi dan anak-anak yang rentan akan infeksi.karta menerbitkan surat edaran nomor 52/SE/2023 tentang pengukuran kualitas udara di Fasilitas Pelayanan Kesehatan (RSUD, RSKD, dan Puskesmas). Dimana puskesmas melakukan pengukuran parameter fisik kualitas udara indoor dengan menggunakan sanitarian kit di ruangan pelayanan puskesmas sebanyak 3 (tiga) kali sehari yaitu pada pukul 08.00, pukul 12.00, pukul 16.00 dan di dalam ruang kelassekolah sebanyak 1 (satu) kali pada pukul 10.00. Parameter pengukuran yang dilakukan adalah suhu, kelembaban, laju ventilasi udara, kebisingan, pencahayaan, PM 2.5 dan PM 10.
Inilah Sukses Jakarta untuk Indonesia telah melakukan konsultasi terkait permasalahan udara dengan mengadakan Pojok Polusi di Fasyankes, seperti yang telah dilakukan di Puskesmas Cilandak.
Puskesmas Cilandak |
Selain itu pihak pemerintah juga sudah melakukan berbagai upaya kuratif
dan rehabilitatif antara lain :
1.
Melalui
kerja sama dengan berbagai stakeholder diantaranya :
è Pada tgl 25 Agustus 2023, bersama KPAI dan SKPD
terkait, melakukan skrining kesehatan, sosialisasi dan edukasi terkait polusi
udara ke 2 sekolah di Jakarta Timur yang dekat dengan SPKU Lubang Buaya
è Pada tgl 27 Agustus
2023, kegiatan Hari Pengendalian Nyamuk, dilakukan sosialisasi dan
edukasi terkait polusi udara kepada Saka Bakti Husada (SBH) di DKI Jakarta,
keudian meneruskan sosialisasi dan ekukasi tersebut ke SBH di wilayahnya
masing-masing.
2.
Menyiapkan
Pelayanan Kesehatan
è Meningkatkan kesiapan pelayanan kesehatan antara
lain konsultasi (luring atau daring), pelayanan rawat jalan dan rawa inap baik
di FKTP maupun FKTL
è Melakukan surveilans ketat penyakit respirasi dan
melaporkan dalam SKDR (Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon) dan SI-PTM serta melakukan
analisis
è Bentuk upaya preventif yang telah kami lakukan secara masif adalah skrining kesehatan, baik untuk PTM. PM maupun penyakit yang berhubungan dengan polusi seperti : Skrining faktor resiko PTM (DM,HT) skrining resiko penyakit paru obstruktif (PPOK) dengan menghitung skor PUMA, skrining resiko TB, menghimbau seluruh masyarakat di wilayah DKI Jakarta yang telah merasakan gangguan pernafasan seperti sesak napas, batuk, pilek, dan gangguan lainnya. Untuk memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat yang menyediakan 44 puskesmas kecamatan dan 31 RSUD yang siap melayani masyarakat selama 24 jam.
90 Persen Warga Jakarta Hirup Polusi Udara Berbahaya dan tidak menyadarinya.
Pada level 3 ISPU antara 101 – 199 dinyatakan tidak sehat, dengan dampak
kesehatan bersifat merugikan pada manusia ataupun kelompok hewan yang peka atau
dapat menimbulkan kerusakan pada tumbuhan dengan nilai estetikanya berkurang.
Jadi sebaiknya disaat ISPU Level 3 diusahakan tidak keluar rumah. Inilah
rangkuman yang dapat kami simpulkan dari hasil zoom meeting bersama YLKI dan
KBR dengan tema “Sinergitas Sektor Transportasi dan Sektor Energi Untuk
Mewujudkan Kualitas Udara Bersih”
Penulis : Sumiyati Sapriasih
No.Wa : 085779065707
Email : sumiyatisapriasih@yahoo.com
No comments :
Post a Comment