Wednesday 14 November 2018

Implementasi Pengolahan Sampah 3R Melalui Bank Sampah di Kota Malang



Selaku pendiri atau pengawas Bank Sampah Kota Malang, tentunya yang paling bertanggung jawab dalam hal sampah adalah Bapak Rahmat Hidayat sebagai Kepala Bidang Bina Kemitraan dan Pengendalian Dinas Lingkungan Hidup, dimana Permen LH No.13 Tahun 2012 tentang pedoman Pelaksanaan 3R melalui Bank Sampah.

Namun, fakta dilapangan tentang sampah merupakan barang buangan segala sumber masalah dan pekerjaan hina, dimana perilaku sebagai masyarakat yang membuang sampah sembarangan akan mengakibatkan banjir. Oleh Karena itu substansi pengelolaan sampah melalui 3R (Reduce, Reuse, Recycle) yang merupakan pastisipasi masyarakat dengan penanganan pemilihan, pengumpulan, pengangkutan, pengolahan dan pemprosesan akhir melalui institusi pemerintah daerah.
Rahmat Hidayat Pendiri/Pengawas Bank Sampah Kota Malang
Untuk Implementasi pengelolaan sampah di kota Malang tahun 2018 hingga tahun 2025, dimana pengurangan sampah ditargetkan 30 % melalui :
1. Pembatasan Timbulan Sampah yaitu : pembatasan kantong plastik, pembatasan plastik sekali pakai dan bebas plastik di kantin sekolah.
2.    Pendaur Ulangan Sampah
·      Pembuatan kompos dengan Sistem Komposter dan Biopori
·      Bank Sampah Induk (BSI) dan Unit Bank Sampah (USB)
·      TPS 3R Berbasis Masyarakat
·      Pengembangan Biogester
·  Pemilahan Sampah oleh Sektor Informal pada Petugas Gerobak dari Rt/Rw dan Pemulung
·     Kerajinan Daur Ulang Sampah
3. Pemanfaatan Sampah yang dapat difungsikan kembali untuk kegiatan bermanfaat seperti tong sampah dan barang bekas hidroponik.

Sedangkan Penanganan Sampah oleh Institusi Pemerintah ditargetkan 70 % antara lain :
1.   Peningkatan dan pengembangan TPS di seluruh wilayah kota Malang
2. Pengembangan rumah PKD (Pilah, Kompos, Daur Ulang) pada setiap TPS (apabila lahan tersedia)
3.  Pengembangan Pusat Daur Ulang (PDU)
4.  Peningkatan dan Pengembangan Pengangkutan Sampah dari TPS ke TPST’
5.  Pengembangan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu di TPA
6. Pemprosesan Sampah di TPS yang ramah lingkungan dengan sistem Sanitary Landfiil dan pemanfaatan gas Metan untuk listrik dan pengganti Elpiji masyarakat sekitar TPA

Bicara soal Pengelolaan sampah rumah tangga, bahwa perempuan sangat berperan aktif dalam kegiatan pengolahan sampah menggunakan konsep 3R dengan bank sampah. Pada Tahun 2017 yang lalu, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan telah mencatat lebih dari 5000 bank sampah dengan jumlah anggota ratusan ribu, dimana 49% anggotanya perempuan yang sebagian besar adalah ibu rumah tangga.

Selasa, tanggal 13 Nopember 2018 yang lalu, Pada kesempatan kali ini Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mengadakan acara “Advokasi Peran Masyarakat Dalam Pengelolaan Lingkungan Melalaui Pelatihan Daur Ulang Sampah” akan memberikan sharing pengetahuan dan pengalaman kepada kelompok Bank Sampah di Kota Malang berlokasi di Hotel Santika Premier Jl. Letjen Sutoyo No.79, Lowokwaru Kota Malang.


Maksud dan tujuan kegiatan ini merupakan upaya para pelaku bank sampah agar dapat meningatkan kapasitas pengelolaan dan kualitas produk bank sampah yang dihasilkan  dengan memanfaatkan TIK untuk menunjang kualitas produk bank sampah di kota malang.

Dari 75 orang peserta yang ikut dalam pelatihan TIK terdiri dari perwakilan kelompok masyarakat yang terkabung dalam bank sampah pada masing–masing kecamatan. Mereka memperlihatkan keahlian hasil karya-nya dalam mengelola daur ulang sampah seperti baju, tas, topi, boneka yang dapat dijual dipasaran.

Saat ini internet bisa menghasilkan penghasilan, asalkan tahu cara dan tehniknya. Pada kesempatan ini Indonesian Women IT Awareness (IWITA), Ibu Martha Simanjuntak akan memberikan ilmu tentang “Pentingnya Strategi Branding Packaging Dalam Meningkatkan Penjualan”  

  
Agar dikenal suatu produk dipasaran, maka setiap usaha membutuhkan Branding Strategy. Oleh sebab itu Strategi Branding yang telah teruji dengan baik, akan berdampak pada semua aspek bisnis yang nantinya akan terhubung langsung pada kebutuhan konsumen.

Dalam membuat Strategi Branding ada beberapa komponen penting yang perlu diperhatikan yaitu :
1.   Setiap brand memiliki visi dan tujuan yang akan dicapai.
2. Konsistensi yang dapat berhubungan dengan brand awareness yang akan berdampak pada loyalitas pelanggan.
3.  Emosi pada konsumen akan melibatkan stategi branding.
4. Fleksibilitas akan menjadi saran yang utama saat menyususn strategi branding.
5. Keterlibatan karyawan sangat diperlukan bagaimana mereka harus berpartisipasi dalam hal melayani konsumen.
6.  Loyalitas merupakan komponen penting dalam kesuksesan strategi Branding sebagai faktor pendukung peningkatan penjualan.
7.  Kesadaran akan kompetisi yang selalu mempelajari strategi yang digunakan oleh kompetitor.

Santi Suhermina, Suniyati Sapriasih, Yunita Sari, Erny Kusumawaty
Di dalam Proses Packaging Produk, pilihlah jenis warna dasar, berilah ciri khas pada produk yang akan menambah kesan lebih positif, memberikan informasi produk mengenai jenis produk apa yang ada didalam packaging.

Selain packaging, foto suatu produk sangatah penting, Inilah 3 hal dalam Product Photografi yang perlu diperhatikan :
1. Foto Produk merupakan bagian dari advertising yang dapat menceritakan image sebuah produk lewat angel dan konsep.
2. Lighting adalah hal paling penting dalam fotografi produk, karena detail dan ketajaman setiap warna dan tekstur harus ditampilkan dngan tepat.
3. Angel adalah sudut pengambilan gambar, bagaimana seorang fotografer menempatkan kamera didepan produk untuk mengambil foto di setiap objek yang berbeda.

Wah … ilmu yang sangat bermanfaat ikut acara “Advokasi Peran Masyarakat Dalam Pengelolaan Lingkungan Melalaui Pelatihan Daur Ulang Sampah”. Untuk para UMKM jangan menunggu untuk sempurna baru memulai usaha, karena menunggu adalah hal yang tertunda, mulailah dengan keberanian untuk membuahkan hasil yang sempurna.


Salam
Sumiyati Sapriasih
Wa No. : 089616613396




11 comments :

  1. pembahasan soal sampah emang gak pernah ada ujungnya. saya pikir kenapa ya warga kita tidak bisa taat membuah sampah seperti orang luar negeri contohnya Jepang. buang sampah aja bayar, mau buang sampah juga ada jadwalnya, mau buang sampah pun gak maen buang tapi harus dibersihkan dulu lah bla bla bla.. dan denda nya bukan main.
    kenapa dikita susah sekali ya menerapkan untuk tidak buang sampah sembarangan. mudah-mudahan grakan sistem pembuangan sampah ini bisa lebih dikenal masyarakat dan ada kesadaran bagi warga untuk membuang sampah dengan cara yang benar.

    ReplyDelete
    Replies
    1. orang indonesia itu terlalu mudah untuk bilang, ah ... nanti juga ada yang bersihkan. Padahal untuk kebersihan dimulai dari diri kita sendiri. tempatkan sampat pada tong sampat yang benar seperti sampah organik, sampah non organik dan sampah basah. Semoga dengan bank sampah 3R ini bejalan sesuai rencana.

      Delete
  2. Alternatif yang bagus karena memang permasalahan kota besar adalah penanggulangan sampah.

    Sekarang sudah banyak orang yang peduli lingkungan agar lingkungan kita terbebas dari sampah yang banyak

    ReplyDelete
    Replies
    1. Oleh karena itu dengan adanya Permen LH No.13 Tahun 2012 tentang pedoman Pelaksanaan 3R melalui Bank Sampah kita sangat bersyukur, karena itu perempuan atau ibu rumah tangga yang dapat memilih sampah di rumah masing masing untuk memisahkan sampah non organik, sampah organik dan sampah basah.

      Delete
  3. Replies
    1. sama-sama, mulai dari sekarang bantu pemerintah untuk memilih sampah rumah tangga baik sampah organik, sampah non organik maupun sampah basah.

      Delete
  4. Iya, saya setuju, Bu. Saya sempat speechless lho waktu bapaknya bilang, sampah di jepang dibagi sampe 27 macem sampah. Lha saya baru bisa bagi tiga itu rasanya udah wahhh bingiiiit.
    Btw, udah nyampe Bekasi, Bu?

    ReplyDelete
    Replies
    1. yups bener banget di negeri Jepang itu buang sampah bayar, mau buang sampah juga ada jadwalnya, mau buang sampah pun gak maen buang tapi harus dibersihkan dulu dan denda nya bukan main.
      kenapa dikita susah sekali ya menerapkan untuk tidak buang sampah sembarangan. mudah-mudahan dengan adanya bank sampah ada kesadaran bagi warga untuk membuang sampah dengan cara yang benar.

      Delete
  5. Iya, saya setuju, Bu. Saya sempat speechless lho waktu bapaknya bilang, sampah di jepang dibagi sampe 27 macem sampah. Lha saya baru bisa bagi tiga itu rasanya udah wahhh bingiiiit.
    Btw, udah nyampe Bekasi, Bu?

    ReplyDelete
  6. Dari sampah bisa jadi rupiah ya Bund.. 😍

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tentunya kalau masyarakat Indonesia menggunakan kreatifitas untuk berkarya, sampah-pun bisa menghasilkan uang.

      Delete