Sunday 28 October 2018

Advokasi Peran Masyarakat Dalam Pengelolaan Lingkungan Melalui Pelatihan Daur Ulang Sampah


Sampah merupakan urusan kita bersama, karena jika sampah tidak ditangani serius maka ibu kota akan banjir akibat genangan sampah. Oleh sebab itu dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak mengadakan acara tentang Advokasi Peran Masyarakat Dalam Pengelolaan Lingkungan Melalui Pelatihan Daur Ulang Sampah berlokasi di Hotel Horison Krakatau 3 Room- Bekasi.

Berdasarkan Perda No.15 Tahun 2001, sampah dibagi menurut kelompok kategori :
  1. Sampah rumah tangga yaitu sampah yang berasal dari kegiatan sehari-hari dalam memasak.
  2. Sampah sejenis rumah tangga yaitu sampah yang berasal dari kawasan komersial, industri, kawasan khusus, fasos-fasum.
  3. Sampah spesifik yaitu sampah yang mengandung bahan berbahaya dan beracun, sampah bencana alam, sampah limbah cair, sampah puing bangunan dan sampah teknologi.
Kebetulan kami ketua Iwita Bekasi melihat langsung sampah yang menumpuk di pinggir jalan, saluran air, sungai, tanah kosong, yang mana dapat mengotori lingkungan dan menimbulkan dampak penyakit. Disamping itu timbunan atau tumpukan sampah akan mengeluarkan gas Metan yang berdampak kepada efek rumah kaca, oleh sebab itu pola paradigma masyarakat yang lama dengan tahapan kumpul, angkut ke TPA merupakan mindset yang melandasi memandang sampah sebagai sesuatu yang tidak berguna sehingga harus dibuang. 

Namun, sekarang ini Pola Paradigma Masyarakat yang baru dengan tahapan : kumpul, pilah, olah dan angkut ke TPA, bahwa sampah merupakan sumber daya yang masih ada nilai ekonominya.


Sebuah Karya dari Hasil Daur Ulang Sampah
Untuk menyiasati sampah, saat ini sudah ada Bank Sampah. Apa pengertian Bank Sampah itu? Bank sampah merupakan upaya gerakan swadaya masyarakat untuk memberikan pembelajaran kepada warga masyarakat dalam mengurangi volume sampah yang sumbernya melalui upaya memilih dan memanfaatkan kembali sampah yang masih memiliki nilai ekonomi. 

Bank Sampah Ramah Lingkungan sebagai teknologi informasi, dengan landasan hukum pengelolaan Sampah 5R seperti : 
  1. Reduce yaitu upaya mengurangi timbulan sampah, mengurangi penggunaan plastik dengan membawa tas sendiri dari rumah, kemudian belilah kemasan dalam ukuran besar sekaligus selain lebih murah juga mengurangi sampah dan kurangi penggunaan popok kertas, beralih ke popok lain. Hindari penggunaan air mineral sekali pake, gunakan botol minum yang dapat diisi ulang.
  2. Reuse yaitu upaya memanfaatkan kembali bahan atau barang yang masih layak pakai untuk dimanfaatkan kembali, gunakan kertas di kedua sisi, kemudian sumbangkan barang-barang yang sudah tidak terpakai agar dapat digunakan kembali oleh orang yang masih membutuhkan dan gunakan kreativitas untuk memperpanjang umur kemasan dari produk yang kita beli
  3. Recycle yaitu mengolah sampah organik untuk dijadikan pupuk kompos, memanfaatkan kantong kresek plastik bekas untuk membuat bunga ataupun tas, kemudian mendaur ulang kertas dari sampah-sampah kertas dan karton serta mendaur ulang gelas dan botol plastik menjadi biji plastik  dan barang-barang lainnya.
  4. Replace yaitu pemakaian suatu barang yang sifatnya lebih ramah lingkungan yang dapat digunakan kembali untuk mempercepat produksi sampah.
  5. Replant yaitu menanam kembali atau reboisasi hutan mangrove dan tanaman produktif untuk mengurangi global warming.
Setelah sampah sudah di recycle menjadi sebuah topi, tas, maka disinilah pentingnya Stategi Branding Packaging.

Saat ini internet bisa menghasilkan penghasilan, asalkan tahu cara dan tehniknya, ini paparan dari Founder IWITA Jakarta Ibu Martha Simanjuntak bersosialisasi tentang teknik foto produk dan sosial media marketing yang dapat meningkatan penjualan.


Ibu Martha Simanjunta Founder IWITA
Apa itu Brand? brand adalah merek suatu produk agar dikenal dengan lebih baik di pasaran, dimana setiap usaha membutuhkan branding strategy. Strategi branding yang telah teruji dengan baik akan berdampak pula pada semua aspek bisnis yang nantinya akan terhubung langsung pada kebutuhan konsemen.

Dalam membuat strategi branding, ada beberapa komponen penting yang perlu diperhatikan yaitu :
  1. Setiap brand memiliki visi dan tujuan yang akan dicapai.
  2. Konsistensi yang dapat berhubungan dengan brand awareness yang akan berdampak pada loyalitas pelanggan.
  3. Tidak sedikit dari konsumen yang lebih mengutamakan emosi, dan pastikan strategi branding akan melibatkan konsumen pada akhirnya.
  4. Fleksibilitas akan menjadi satan yang utama saat menyususn strategi branding.
  5. Agar strategi yang kita terapkan dapat terlaksana, pastikan seluruh karyawan mengetahui bagaimana mereka harus berpartisipasi'
  6. Loyalitas adalah komponen penting dalam kesuksesan strategi Branding sebagai faktor pendukung peningkatan penjualan.
  7. Kesadaran akan kompetisi yang selalu mempelajari strategi yang digunakan oleh kompetitor. 

Dalam Proses Packaging Produk pilihlah jenis warna dasar yaitu menggunakan warna dasar semenarik mungkin dan lebih mencerminkan dari produk yang dijual, namun sebaiknya hindari warna yang terlalu mencolok. 

Berilah ciri khas tersendiri yang dapat menambah kesan yang lebih positif bagi para konsumen terhadap produk yang kita jual. Packaging yang baik secara langsung akan memberikan informasi produk yang berhubungan dengan jenis produk apa yang ada didalamnya.

Selain harus mampu dalam memberikan kenyamanan bagi konsumen, proses packaging akan menjadi jauh lebih baik apabila mampu dalam memberikan kesan yang lebih positif bagi para konsumen. Disamping itu sebuah proses packaging harus memiliki kekuatan dalam memberikan stimulasi bagi para konsumen saat melihat packaging dari sebuah produk.

Nah ... oleh sebab itu, jangan menunggu untuk sempurna baru memulai usaha, karena menunggu adalah hal yang tertunda, mulailah dengan keberanian untuk membuahkan hasil yang sempurna. 

Salam Blogger
Sumiyati Sapriasih
Wa No. 089616613396
Email : sumiyatisapriasih@yahoo.com



  

4 comments :

  1. Bu, apa ya hubungannya daur ulang sampah dengan social media marketing? ��

    ReplyDelete
    Replies
    1. ada dong, kita berkarya dengan menggunakan bahan daur ulang sampah, kemudian setelah hasil karya tas, topi, bunga dll harus dipasarkan agar menghasilkan uang, tentunya kita menggunakan sosial media marketing untuk meawarkan barang yang kita buat agar terjual

      Delete
  2. Bagus bun memang kita sangat membutuhkan proses daur ulang sampah seperti contoh sampah plastik yang tidak bisa terurai sama sekali. Takut deh misalkan di dunia ini banyak sampah sehingga kita tidak bisa lagi hidup di dunia karena terlalu banyak sampah

    ReplyDelete
    Replies
    1. jadi, mulai sekarang pisahkan sampah organik, non organik, sampah kering dan plastik agar bank sampah lebih mudah untuk memilih nya untuk di daur ulang

      Delete