Narasumber dan Moderator |
Minggu, 19 Mei 2024 Perpustakaan Nasional menggelar acara 44
tahun Merajut Asa Melayani Negeri dengan tema “Literasi Wastra Budaya Nusantara”.
Menampilkan narasumber Sonny Muchlison sebagai Desainer dan Kristin Samah
seorang penulis dipandu oleh Ririn Agustarini sebagai moderator.
Acara ini di awali dengan penampilan tari tradisional
Lenggang Nyai oleh sanggar Prangivadi dan peragaan busana dengan tema “Kain
Etnik Nusantara” oleh 3 desainer yaitu Runti Rani, Harni Harun dan Arsita
Resmisari. Inilah penampilan dari mereka :
Tari Tradisional Lenggang Nyai |
Peragaan Busana dari 3 desainer |
Peragaan Busana |
Pada kesempatan gelar wicara “Festival Literasi Wastra Budaya Nusantara” Sonny Muchlison, M. SN merupakan seorang Dosen Program Studi Mode dan Kriya Institut Kesenian Jakarta (IKJ) yang telah menerima penghargaan PIAGAM Bekasi Fashion Week 2021. Selain itu Sonny juga terkena sebagai kritikus mode, ini terlihat ketika acara Listerasi Wastra Nusantara dia menyampaikan kritikannya ketika moderator Ririn Agustarini salah mengartikan kata auter. Lalu Sonny menyampaikan Bila ada dagangan yang namanya auter sebaiknya di skip jangan disebut auter, karena auter itu termasuk kaos kaki, jam tangan, topi dan kacamata. Jadi sebutan nya adalah blouse, tunik atau blazer. Dengan kritikan ini Ririn Agustarini memberikan tepuk tangan sebagai ilmu baru bagi dirinya.
Pada diskusi ini Sonny Muchlison, M. SN mengatakan bahwa Manusia
Indonesia adalah Perempuan Berdaya yang terhebat sedunia karena kita memiliki
pembatik, penenun yang paling terluas di dunia dari sabang sampai merauke. Sebelum
lanjut, kita harus mengetahui bahwa Wastra Nusantara adalah kekayaan budaya Indonesia
yang harus kita pamerkan, karena merupakan salah satu nilai budaya yang cukup tinggi yang
sepatutnya harus dipertahankan.
Sonny Muchlison |
Sonny Muchlison memaparkan bahwa sejarah perkembangan wastra nusantara memiliki banyak filosofi yang merupakan bagian dari budaya di masyarakat seperti : apapun beban hidup berada di sunggingan di kepala, contoh : dari membawa sayuran sampai membawa babi yang besarpun dibawa diatas kepala.
Kemudian, sebagian dari budaya masyarakat bahwa Perempuan Indonesia
pada zaman dahulu bila sudah akil baliq yang dianggap sudah dewasa, baru
diperbolehkan untuk menikah jika sudah bisa menenun dan membatik.
Sonny Muchlison menjelaskan bahwa perbedaan peran pada saat pembuatan
Wastra Nusantara, dimana laki-laki mengerjakan pekerjaan yang lebih berat dari
pada wanita, contohnya : pembuatan Noken dari Papua yang pemakaiannya di kepala
dan terbuat dari serat kulit kayu yang dipilih di paha. Jika paha gadis Papua
sudah memerah akibat pilinan serat kayu maka paha gadis tersebut sudah dianggap
dewasa dan sudah boleh menikah.
Perbedaan peran pada saata pembuatan Wastra Nusantara dimana
laki-laki mengerjakan pekerjaan yang lebih berat dari pada perempuan, seperti :
perempuan yang mencanting batik, laki-laki mencap batik karena tenaga
tekanannya kuat. Namun, disisi lain perempuan membuat motif yang berbeda untuk
menghargai harkat dan martabat laki-laki.
Sonny Muchlison & Sumiyati Sapriasih |
Pada diskusi ini, Sonny Muchlison menjelaskan bahwa Indonesia
mempunyai dua musim yaitu musim hujan dan musim kemarau. Pada saat musim hujan bapak
dan ibunya pergi kesawah, ketika musim kemarau, mereka tidak ada pekerjaan. jadi
bapaknya pindah ke laut yang ada ditepi pantai dan ibunya mencari pekerjaan
untuk melupakan. Karena pada zaman dahulu kalau lelaki sudah masuk ke pantai
dan tidak kembali harus terima karena pada saat itu tidak punya kompas. Jadi sebagai
perempuan harus menerima kepergian suaminya. Untuk melupakan semua itu, maka
perempuan dapat mengerjakan pekerjaan menanam sesuatu yang bisa dibuat. Ketika
itu ada yang namanya kapas aslinya dari Peru dibawa oleh Portugis ke Indonesia,
kalau di Peru perkebunan kapasnya ada. Namun orang Indonesia tidak seperti itu,
batas rumah dari sawah ke kebun dibatasi dengan menanam kapas. Namun anehnya di
seluruh dunia ada kapas yang paling hebat di desa montong Tuban – Jawa Timur, ternyata kapasnya sudah berwarna coklat
dari bunganya.
Sebagai statement terakhir Sonny Muchlison mengatakan, tunjukanlah
kemampuanmu dengan kemampuan maka manusia lain akan menilai kepiawaianmu. Jika
kamu kamu sudah tahu apa yang kamu sukai maka sukai apa yang kamu kerjakan. Yuk
… kita hadir pada bulan Juni yang akan datang, disainer Sonny Muchlison akan
menggelar fashion show dilokasi Discovery Ancol dengan tema “Berhubungan dengan
keprihatian kita tentang tercemarnya bumi dengan adanya zero fashion” karena Zero Waste Fashion setiap bulannya sudah mencapai 37.000 ton per hari.
Salam Blogger
Sumiyati Sapriasih
Wa : 085779065708
Email : sumiyatisapriasih@yahoo.com
No comments :
Post a Comment