Stepanus Koeswandi CEO Tata Logam & Blogger |
Berlebihan menggunakan AC
tidak baik juga, karena Air Conditioner dapat mengeluarkan gas Metana dari Freon
atau refrigerant yaitu bahan pendingin yang mengandung zat kimia hidrokarbon
terfluorinasi. Gas Metana CH4 gunanya sebagai gas alternatif (biogas),
dimana Metana dapat mengurangi kadar oksigen hingga 19,5%, Begitu juga dengan
Baja, Semen dan bahan kimia yang merupakan tiga industri penghasil emisi
teratas yang paling sulit untuk didekorbanisasi, ungkap Bp. Stephanus Koewandi
Selaku CEO Tata Logam Lestari ketika prescon bersama blogger Blomil.
Tepatnya di hari rabu, tanggal
7 Juli 2023 kami menghadiri pameran Indonesia Building Tecnology di ICE BSD
CITY menghadirkan para narasumber :
1. Octavianus Bramantya, S.Kom -> General Manger KADIN Net Zero
2. Yodi Danusastro, S.T, M.Si -> Founder dan Direktur Yodaya Hijau Bestari
3. Dr. Eng Beta Paramita -> Asisten Prof. Prodi Arsitektur Univ. Pendidikan Indonesia, sebagai Founder BeCool Indonesia
4. Ir. Herman Supriadi, M.M -> Kepala pusat industri hijau, Badan Stardarisasi dan kebijakan Jasa Industri Kementerian Perindustrian
5. Ir. Nicodemus Daud. M.Si -> Direktur Kelembagaan dan Sumber daya Konstruksi, Direktorat Jenderal Bina Konstruksi, Kementerian PUPR
Sebelum dimulainya talkshow, kami berkeliling melihat produk Tata Logam Lestari Nexalume yaitu baja lapis paduan 55% Al-Zn diproses dengan Continuous Galvanizing Line oleh Tata Metal Lestari untuk penggunaan industri roll forming, atap, cladding dan material struktur lainnya. Nexalume dilengkapi dengan skinpass mill untuk proses pengecatan dan lapisan resin yang memiliki kualitas permukaan yang halus dan tahan terhadap bercak tangan. Disamping itu Nexalume telah menjalani berbagai macam pengujian dan telah lulus standar kualitas diberbagai negara di dunia. Saat ini Nexalume telah di ekspor ke 15 negara di dunia, Woow …. Keren TATA LOGAM LESTARI.
Nexalume
Octavianus Bramantya, S.Kom
KADIN Zet Zero merupakan target
utama bagi setiap perusahaan untuk mengurangi emisi, memanfaatkan teknologi
yang tersedia secara komersial dengan dukungan struktur pasar yang tepat. Ada tiga kerangka kerja utama bagi corporate
Net Zero yaitu :
1. Pengukuran berlaku untuk seluruh entitas bisnis, domestic dan internasional yang melakukan bidding untuk pekerjaan pemerintah, dengan nilai di atas GBP 5 juta dan mulai efektif tgl 30 September 2021
2. Perencanaan mewajibkan perhitungan emisi GRK Scope1, 2 dan subset Scope 3 memiliki Cabon Reduction Plan menuju Net Zero 2050
3. Pengungkapan Lingkup Emisi di seluruh GRK sesuai definisi Kyoto Protocol. Perhitungan GRK sesuai GHG Protocol Scope 1, 2 dan subset Scope 3 yaitu Bisnis Travel, Employee Commuting, Upstream tramsport, Downstream transport
Persentasi Bp. Octavianus Bramantya, S.Kom
Emisi berasal dari penggunaan bahan
bakar langsung dsisanya datang secara tidak langsung dari listik dan panas. Hal
ini berarti industri baja telah menyumbang emisi sebesar 15% dari emisi semua
industri, dengan sekitar 70%. Dengan semakin berkembangnya emisi CO2 dari
berbagai sektor termasuk industri yang mengurangi ketahanan atmosfir bumi dari
panas matahari yang berdampak kepada bahayanya keberlanjutan pemanasan global
dan perubahan iklim, maka berbagai kebijakan global yang mengontrol emisi CO2
didorong untuk diimplementasikan di seluruh dunia.
Yodi Danusastro, S.T, M.Si
Sebagai direktur PT. Yodaya
Hijau Bestari yang didirikan tahun 2014, Yodi Danusastro mempunyai pengalaman
lebih dari 10 tahun sebagai Yodaya Green Building Consultant yang memiliki
tujuan untuk memenuhi kebutuhan jasa konsultan secara profesional untuk
lingkungan pada sektor industri jasa perencanaan bangunan dan jasa konstruksi.
Persentasi Bp. Yodi Danusastra, S.T, M.Si
Dalam hal ekosistem harus dapat
memfasilitasi industri dengan mengubah praktik dan operasinya dari brown
industry ke green industry. Contohnya dengan mengadakan sosialisasi hingga
memberikan bimbingan teknis, pelatihan dan kegiatan lain untuk peningkatan
kesadaran yang membantu industri anggotanya mengakses pasar, pembiayaan atau
investasi, pengadaan, insentif hijau dan perdagangan karbon.
Dr. Eng Beta Paramita
Dalam Fenomena Urban Heat
Island, permukaan perkotaan memantulkan lebih sedikit radiasi kembali ke
atmosfir. Permukaan dengan low-albedo material yang menyerap dan menyimpan
lebih banyak radiasi yang bisa meningkatkan suhu. Albedo diukur pada skala 0-1,
dimana angka 0 berarti permukaan suatu bahan menyerap semua sinar matahari yang
mengenainya. Untuk angka 1 bahwa suatu bahan memantulkan semua energy cahayayang
mengenainya. Dengan kata lain, angka 1 pada skala albedo berartirefleksi 100
persen dan angka 0 berarti tidak ada refleksi.
Persentasi Dr. Eng Beta Paramita
Ir. Herman Supriadi, M.M
Industri hijau dalam pengadaan
barang atau jasa berkelanjutan di bidang konstruksi yang bertujuan untuk
mencapai nilai manfaat yang menguntungkan secara ekonomis tidak hanya untuk
kementerian atau lembaga maupun perangkat daerah sebagai penggunanya tetapi
juga untuk masyarakat serta signifikan mengurangi dampak negatif terhadap
lingkungan dalam keseluruhan siklus penggunanya pada PERPRES No. 16/2018
tentang Pengadaan Barang atau Jasa Pemerintah.
Adapun Material Konstruksi
yang sudah memiliki Standar Industri Hijau :
è) Semen
Portland, Permenperin N0.38 Tahun 2018
è) Cat
dan Tinta cetak, Permenperin No.38 Tahun 2019
è) Peralatan
Saniter darikeramik, Permenperin No.10 Tahun 2020
è) Kaca
Lembaran, Permenperin No.12 Tahun 2020
è) Cat
dan Tunta cetak, Industri Cat Berbasis Pelarut Organik, Permenperin No.51 Tahun
2020
è) Kaca
Pengaman Berlapis, Permenperin No.52 Tahun 2020
è) Kaca
Pengaman Diperkeras, Permenperin No.53 Tahun 2020
è) Ubin
Keramik, Permenperin No.41 Tahun 2022
Ir. Nicodemus Daud. M.Si
Klasifikasi Kriteria pada
Taksonomi Hijau merupakan kegiatan usaha yang melindungi, memperbaiki dan
meningkatkan kualitas atas perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, serta
mitigasi dan adaptasi perubahan iklim serta mematuhi standar tata kelola yang
ditetapkan pemerintah dan menerapkan praktik terbalik di tingkat nasional
ataupun tingkat international. Pada kegiatan usaha yang memenuhi beberapa
kriteria atau lambang batas hijau sebagai penentuan manfaat kegiatan usaha ini
terhadap perlindungan dan pengelolaan lingkungan masih harus ditetapkan melalui
pengukuran serta dukungan praktik terbaik lainnya.
Sebagai penutup dari bp.
Nicodomus Daud mengatakan bahwa “Pembangunan
Rendah Karbon merupakan platform baru pembangunan yang bertujuan mempertahankan
pertumbuhan ekonomi dan sosial melalui kegiatan pembangunan rendah emisi dan
meminimalkan eksploitasi Sumber Daya Alam” sampai jumpa di liputan lainnya.
Salam Blogger
Sumiyati Sapriasih
Wa No. 085779065707
Email : inggitpujisulastri@gmail.com
wah sangat bermanfaat, terimakasih atas infonya :D
ReplyDeleteJadi sekarang kita lebih paham lagi ya ... bahwa material konstruksi yang sudah memiliki strandar Indsustri Hijau apa saja ?
DeleteTernyata ada, ya material konstruksi yang puny standar industri hijau. Wajib didukung, nih untuk membantu dalam program pengelolaan lingkungan hidup.
ReplyDeleteDemi kebaikan generasi yang akan datang, juga tentunya dimulai dari diri, dan keluarga dengan menggunakan material sesuai standar industri hijau
yups ... bener kakak Suci pilihlah material kontruksi yang sudah memiliki standar industri hijau ketika kita akan bangun rumah
DeleteProduk Tata Logam Lestari selalu keren dan mengikuti zaman, seperti Nexalume yang lulus standar kualitas di berbagai negara di dunia dan di ekspor ke 15 negara di dunia! wow!
ReplyDeleteProduk Tata Logam sudah standar Internasional, jadi tidak perlu lagi diragukan
DeleteGreen Building memang perlu diterapkan agar lingkungan menjadi adem. Dan sebuah bangunan sudah selayaknya memiliki material konstruksi yang sudah memiliki standar industri hijau.
ReplyDeleteSebaiknya para pengembang bangunan rumah maupun bagunan perkantoran seharusnya sudah lebih paham untuk menggunakan Material kontruksi yang sudah memiliki standar Industri hijau
DeleteIni pentingnya memahami material rumah atau bangunan yang akan digunakan. Sehingga ketika menggunakan bahan tersebut, kita bisa dengan bangga mengatakan bahwa menggunakan produk Tata Logam Lestari yang ramah lingkungan.
ReplyDeleteYuk ... kita edukasikan agar masyarakat lebih paham lagi untuk memilih material kontruksi yang sudah memiliki standar industri hijau
DeleteMantul ya Tatalogam Group memproduksi kebutuhan bangunan dengan tetap menjaga alam dan ramah lingkungan
ReplyDeleteMulai dari diri sendiri bila ingin membangun rumah atau perkantoran pilihlah material konstruksi yang sudah memiliki standar industri hijau
DeleteSeneng ya Mbak, akhirnya ada yang begitu peduli pada material rancang bangun yang mengutamakan kecintaan akan lingkungan. Dengan cara ini bukan hanya hidup nyaman yang bisa kita rasakan. Tapi juga keterbelangsungan semesta kedepannya. Eksploitasi alam pun bisa terhindarkan sehingga anak cucu yang hidup di masa mendatang tetap merasakan alam yang begitu bersahabat.
ReplyDeleteiyes bener kakak, terus edukasikan ya ... agar masyarakat lebih paham lagi untuk memilih material kontruksi yang sudah memiliki standar industri hijau bila ingin membangun rumah ataupun perkantoran
DeleteBiar gimanapun kita memang harus mengurangi AC ya karena selain listrik mahal, kita harus ikut kontribusi menjaga lingkungan demi anak cucu kita.
ReplyDeletebener kakak Diah, dengan mengurangi penggunaan AC bisa lebih hemat dan hidup akan lebih sehat lagi karena ac mengeluarkan gas Metana dari freon sebagai pendingin ruangan
DeleteKeren ya?
ReplyDeleteSelama ini yang terbayang ketika ada topik bahan ramah lingkungan adalah kayu, bambu dll
Ternyata logam juga bisa
Mungkin karena sekarang sulit banget mendapatkan kayu dan bambu berkualitas yang gak mudah lapuk
Lebih praktis dan murah dengan produk buatan pabrik
ah ... bener banget kakak Maria, kalau kayu dan bambu saat ini sulit untuk diperoleh karena hutan sudah pada punah, jadi besi dan logam, semen bisa menjadi material kontruksi yang sudah memiliki standar indsuti hijau
Deletemakin peduli dengan kondisi lingkungan salah satu caranya juga dengan pakai alat-alat elektronik dan material rumah yang ramah lingkungan ya bu. Rencananya dalam waktu dekat saya mau belanja material juga, kayaknya harus banyak-banyak gali informasi bahan apa yang bagus dan ramahh lingkungan
ReplyDeletewah ... asyik nih ... kakak mau bangun perumahan, yuk ... kak gunakan material kontruksi yang sudah memiliki standar indsutri hijau
DeleteSemangat mendukung green building 👍
ReplyDeleteKarena manfaatnya berdampak pada lingkungan kita juga, dengan begitu jadi berkontribusi untuk membuat bumi lestari kembali
karena itu gunakan selalu Materian Konstruksi yang sudah memiliki standar industri hijau
DeleteMenurut saya ini keren, Mba. Ternyata ada ya material konstruksi yang sudah memiliki standar industri hijau. Membangun dan memajukan wilayah tetapi tetap ramah lingkungan..
ReplyDeletejadi bila ingin membangun rumah pilihlan materia; konstruksi yang sudah memiliki standar industri hijau
DeleteWah perkembangan teknologi ternyata sudah sejauh ini, ya mbak. Dan kita bisa memulainya dari sejak perencanaan saat membangun rumah. Asli, keren banget sih produk besutan Tata Logam Lestari ini.
ReplyDeleteperkembangan memang lebih cepat apa yang kita prediksikan, yuk ... bantu edukasikan, karena masih banyak masyarakat yang belum paham tentang material konstruksi yang sudah memiliki strandar industri hijau
DeleteProduk seperti ini harus didukung. Karena emisi memang PR besar semua orang. Memastikan selalu memakai produk yang ramah lingkungan akan menjadikan bumi lebih sehat dan lestari.
ReplyDeletekarena itu bial ingin membangun rumah, gunakan material kontruksi yang sudah memiliki standar industri hijau
Deleteindustri hijau makin ke sini, makin jadi trend ya... Salut banget buat para produsen yang mengutamakan keramahan lingkungan...
ReplyDeleteSekali-kali saya harus ikut acara-acar seperti ini ya, biar wawasan terbuka bagaimana sulitnya membangun sebuah hunian dg melihat aspek kesehatan lingkungan.
bener nih ... pak dokter harus ikut kalau ada liputan tentang material kontruksi
DeleteSaya sangat setuju jika semua vendor2 material bangunan sudah mengarah ke sustanability development, sehingga bisnis bisa tetap berwawasan lingkungan, sehingga mengurangi dampak global warming. Bahkan industri semen juga sudah berwawasan lingkungan.
ReplyDeleteharus lebih maju untuk perkembangan lingkungan yang lebih hijau
Delete