Sunday 3 December 2017

Kisah Inspiratif Ibu Sumbangsih Elly Mawati dalam melewati Kanker

Waspadai Kanker Serviks
Walaupun macet dimana-mana hujanpun mengguyur kota Jakarta, saya tetap hadir di acara blogger gathering bersama Mayapada Hospital. Tema kali ini “Mengenali Bahaya Kanker Serviks” dengan nara sumber Dr. Yuslan Fidianto, Sp.OG dan ibu Sumbangsih Elly Mawati seorang wanita inspiratif yang berjuang melawan kanker yang diidapnya dengan tulus memberikan motivasi buat para perempuan Indonesia diacara ini.

Virus penyebar kanker serviks sangat sulit terdeteksi secara dini, karena Human Papilloma Virus (HPV) 16 dan 18 berperan dalam 70% dari kasus kanker serviks dapat menyerang mulut rahim melalui pintu masuk dari vagina menuju rahim ketika berhubungan intim. Selain virus HPV faktor yang memicu kanker rahim adalah merokok, sering berganti pasangan seks, hamil dibawah usia 17 tahun, hamil lebih dari 3 kali dan konsumsi pil KB  

Menurut Dr. Yuslan Fidianto Sp.OG penyakit kanker serviks bisa menyerang setiap wanita dalam segala usia yang aktif berhubungan seksual. Pada intinya Kanker Serviks stadium awal tidak menunjukkan gejala, karena kanker serviks tidak menandakan adanya tumor yang terbentuk.
Dr. Yuslan Fidianto Sp.OG
Inilah awal dari gejala kanker serviks :
  • Pendarahan abnormal seperti : pendarahan paska senggama, pendarahan di luar waktu haid dan pendaharan setelah menopause.
  • Keputihan yang terus menerus dan berbau dengan warna kekuningan.
  • Nyeri pada panggul di perut bagian bawah.
  • Kelebihan Protein E6 & E7 menonaktifkan gen-gen tertentu dalam tubuh wanita, sehingga pertumbuhan sel yang tidak wajar menyebabkan mutasi gen dan ini adalah penyebab kanker serviks berkembang dalam tubuh.

Dr. Yuslan Fidianto Sp.OG mengatakan bila wanita yang telah terkena kanker serviks, akan diminta menjalani serangkaian tes seperti pemeriksaan laboratorium, USG, Ro Thorax, Sistoskopi, BNO-IVP, MRI, CT scan dan PET Scan tujuan tes ini untuk mengidentifikasi tumor kanker apabila sel kanker telah meyebar. Dari hasil tes ini akan diketahui stadium dari kanker yang diderita pasien.
Ibu Sumbangsih Elly Mawati dan 2 Narasumber serta MC
Bicara soal kanker, ibu Sumbangsih Elly Mawati ingin berbagi pengalaman yang pernah dialaminya dalam tubuhnya terdapat 2 kanker premier yaitu kanker usus dan kanker serviks yang dialami sejak tahun 2015.

Ibu Elly ini sangat tegar walaupun terkena 2 kanker yang mematikan, dengan tekat yang ada dalam dirinya membuat para blogger terharu dan mengeluarkan air mata saat mendengarkan kisahnya.

Kanker usus biasanya disertai gejala diare, sembelit ataupun BAB yang berdarah.  Dan saya pernah mengalami sembelit atau ambeian, ketika BAB sangat sulit untuk mengeluarkan kotoran sampe berdarah. Dan sayapun hampir di operasi, namun ketika menjalani pemeriksaan gula darah naik diatas 300. Hal hasil operasi di undur.

Ketika Ibu Elly di ponis kena kanker usus, dia tidak tinggal diam demi membesarkan anak-anaknya, ibu Elly segera berkonsultasi ke dokter untuk tindakan operasi selanjutnya.

Selama 7 jam di dalam kamar operasi, kronologisnya seperti ini : dokter mengeluarkan usus dan memotongnya 10cm usus yg terkena kanker. Lalu dibersihkan usus yang bebas kanker, setelah bersih ususnya dimasukkan kembali kedalam perut ibu Elly. Wow … suatu kejadian yang sangat mengerikan, sudah seperti usus ayam saja dikeluarkan lalu dimasukkan kembali. Langkah selanjutnya ibu Elly melakukan kemo oral, karena kanker usus yang dialaminya sudah memasuki stadium 2.

8 bulan kemudian setelah operasi kanker usus, ibu Elly mengalami keputihan yang sangat hebat tidak biasanya keputihan seperti ini wananya kekuningan dan bau tak sedap yang sangat menggangu dalam tubuhnya, Akhirnya ibu Elly memeriksakan diri ke dokter.

Hasil pemeriksaan dokter menyatakan bahwa ibu Elly terdiaknosis kanker serviks stadium 1-B. Masya allah cobaan apa lagi yang menimpa ibu Elly, dengan sabar, ikhlas dan bersyukur, akhirnya ibu Elly memutuskan untuk operasi radikal yaitu pengangkatan rahim, serviks dan kedua ovariumnya.

Resiko operasi kanker seviks, mengakibatkan ibu Elly kehilangan rahim, serviks dan ovariumnya serta mengalami monopaus dini dan tidak bisa berhubungan intim. Sebelum operasi dia telah ikhlas merelakan suaminya untuk menikah lagi, namun syarat utamanya adalah pastikan wanita yang akan dinikahinya jauh lebih sehat kondisinya dibandingkan ibu Elly, karena jika tidak sehat akan lebih buruk lagi yang akan dialami oleh wanita tersebut.

Ibu Elly dijuluki sebagai Wanita Tanpa Serviks. dengan pengalaman dari wanita inspiratif ini, ibu Elly berpesan pada perempuan Indonesia bahwa kita harus aware terhadap kesehatan, lakukan pap smear secara rutin bagi yang sudah menikah, setia pada satu pasangan dan lakukan vaksin HPV sebanyak 3 tahapan untuk pencegahan.
Blogger dan Narasumber berfoto Bersama
Ada 2 paket yang ditawarkan oleh Mayapada Hospital untuk melayani vaksin HPV : 
  • Paket Rose meliputi pemeriksaan Obstetric & Gynecology serta melakukan Vaksinasi Gardasil 0,5 ml selama 3x dengan harga paket Rp 3.100.000,-
  • Paket Lavender meliputi pemeriksaan dokter, Obstetric & Gynecology serta melakukan Vaksinasi Cervarix 0,5 ml selama 3x dengan harga paket Rp 2.600.000,-.   

Yuk … kita waspadai Kanker Serviks sejak dini, karena kanker serviks merupakan jenis kanker kedua tertinggi yang ditemukan pada wanita Indonesia. Kalau bukan kita, siapa lagi yang akan perdulikan kesehatan diri kita sendiri.          
      
Salam Blogger
Sumiyati Sapriasih
Telp : 089616613396
Email : sumiyatisapriasih@yahoo.com  


12 comments :

  1. iya,, penting banget deteksi dini..

    saya baru memberanikan diri papsmear tahun ini,, huhu

    alhamdulillah tidak ada masalah, yang penting memang harus jaga kesehatan

    ReplyDelete
    Replies
    1. sebagai wanita rentan akan reproduksi kita terkena virus karena itu rajin memeriksakan diri ke dokter, kalau bukan kita sendiri siapa lagi :)

      Delete
  2. Kanker memang penyakit yang menakutkan ya bu. :(
    Semoga kita dijauhi oleh penyakit seperti ini.

    ReplyDelete
    Replies
    1. amin, semoga kita dijauhkan dari penyakit yang menakutkan.

      Delete
  3. Kisah Ibu Elly memberi pelajaran buat kita supaya selalu menjaga kesehatan luar dalam, terima kasih infonya mbak.

    ReplyDelete
    Replies
    1. sama - sama kita saling berbagi info karena info itu sangat penting untuk mengoreksi diri kita, apalagi ada seorang inspiratif yang mau berbagi pengalamannya.

      Delete
  4. ngeri emang ya kalau taunya udah stadium lanjut karena gejalanya susah dideteksi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Harus jaga diri dan jangan lupa papmear rutin 1 tahun sekali lihat kondisi.

      Delete
  5. Awal gejalanya ngeri gitu yah bun apalagi kalo udah stasium empat nggak bisa bayangin. ��

    ReplyDelete
    Replies
    1. ibu Elly memang wanita inspiratif buat para perempuan lebih semangat untuk menjada diri dan lebih mawas diri untuk kesehatannya

      Delete
  6. Jadi PD tuk Papsmear..walaupun takut baca hasilnya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Asyik sudah bisa nih pap smear gratis di rumah sakit Mayapada. memang kamu paling beruntung menang mulu disetiap nge-twit

      Delete